Data Puslitbang Gizi Kementerian Kesehatan 2006, bahwa 2 dari 5 orang Indonesia memiliki resiko terkena osteoporosis. Dengan demikian osteoporosis merupakan masalah yang besar dan serius bagi penduduk Indonesia. Sehingga perlu dilakukan usaha pencegahan osteoporosis dengan memberi pemahaman pada masyarakat luas yang bisa dimulai dari masa balita dengan pemberian asupan kalsium yang cukup, pola hidup yang aktif serta menghindari hal- hal yang mempermudah terjadinya osteoporosis.
Diperkirakan 1 dari 3 wanita dan 1 dari 12 pria di atas usia 50 tahun di seluruh dunia menderita osteoporosis. Ini menambah kejadian patah tulang yang sebagian besar melibatkan tulang vertebra (belakang), panggul dan pergelangan tangan. Patah tulang panggul paling sering terjadi akibat osteoporosis. Di Amerika Serikat lebih dari 250.000 patah tulang panggul pertahunnya merupakan akibat dari osteoporosis.
Penelitian osteoporosis terhadap kaum pria masih sedikit dilakukan namun telah dibuktikan bahwa resiko osteoporosis, patah tulang paha atas pada pria usia lanjut sangat erat kaitannya dengan rendahnya massa tulang saat diperiksakan densitas tulang (Bone Mineral Density), kelemahan otot paha, tubuh yang ramping, berat badan rendah, penurunan kadar hormon testoteron, merokok dan minum alkohol yang berlebihan.
Cegah, gejala dan penyebab Osteoporosis
Klasifikasi Osteoporosis
- Osteoporosis primer,
Sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia lanjut - Osteoporosis sekunder,
Disebabkan oleh penyakit Cushing's disease, Hyperthyroidism, Hyperparathyroidism, Hypogonadism, kelainan hati, kegagalan ginjal kronis, kurang gerak, kebiasaan minum alkohol, pemakaian obat-obatan steroid, kelebihan kefein dan merokok.
Penyebab Osteoporosis
Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab Osteoporosis adalah :
- Kekurangan hormon estrogen pada wanita yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang. Wanita kulit putih lebih mudah terkena osteoporosis daripada wanita kulit hitam.
- Kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidak seimbangan antara kecepatan hancurnya tulang dengan pembentukan tulang yang baru sehingga tulang menjadi lebih tipis dan rapuh sehingga mudah patah. Osteoporosis biasanya terjadi pada usia di atas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita.
- Penyakit tertentu seperti gagal ginjal kronis, kelainan hormonal dll dapat menjadi penyebab osteoporosis.
- Obat-obatan seperti kortikosteroid, obat pencahar, obat maag (golongan antasida) dll juga dituding menjadi salah satu penyebab osteoporosis.
- Tidak diketahui sebabnya. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
- Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok dapat memperburuk osteoporosis
Tanda dan Gejala Osteoporosis
Pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Jika kepadatan tulang sangat kurang, akan menyebabkan tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri dan kelainan bentuk. Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh trauma yang ringan atau tanpa trauma. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul.
Penyusutan tinggi badan dan tubuh yang menjadi bongkok
Siapa saja yang dapat terkena osteoporosis?
- Usia lanjut baik wanita ataupun pria.
- Usia lanjut perlu diwaspadai karena pada usia 60 - 70 tahun lebih dari 30 % wanita mengalami osteoporosis dan insiden ini meningkat pada usia 80 tahun ke atas menjadi 70 % wanita menderita osteoporosis. Pada pria, osteoporosis lebih dikarenakan proses usia lanjut, sehingga insiden penyakit ini lebih banyak pada kaum wanita
- Menopause, makin dini menopause makin besar risiko osteoporosis
- Ada kaitannya dengan berkurangnya hormon estrogen pada masa menopause dan penurunan massa tulang karena proses penuaan.
- Perokok dan pemakai alkohol dan soft drink.
- Mereka yang bertubuh ramping atau kurus
- Ras asia
- Mereka yang jarang berolahraga
- Mereka yang menggunakan obat obatan golongan steroid, anti kejang
- Faktor keturunan
Tips Pencegahan Osteoporosis
Pencegahan primer
Langkah pertama untuk menghindari osteoporosis sebaiknya dimulai sejak balita. Faktor-faktor genetik, endokrin, nutrisi, mekanik semua mempunyai pengaruh pada perkembangan tulang. Sangat penting untuk mencapai massa tulang yang optimum pada masa kanak-kanak dan remaja, sehingga tabungan kalsium menjadi cukup sampai akhir hayat dan terhindar dari penyebab osteoporosis. Kurangnya nutrisi dan aktifitas fisik sejak masa kanak-kanak, akibat perubahan gaya hidup akan memberi peluang terjadinya osteoporosis. Kiranya perlu segera dikoreksi melalui kebiasaan hidup sehat sejak usia muda.
Pencegahan sekunder
- Tidak mengangkat beban berat yang berlebihan
- Lakukan olah raga yang teratur dengan beban. Selain dapat menguatkan otot dan tulang juga akan meningkatkan kesegaran jasmani dan menambah percaya diri. Bentuk olah raga yang dianjurkan adalah aerobik, jalan kaki, jogging atau bersepeda. Waktu berolah raga disarankan 20-40 menit per kali latihan, sedangkan untuk frekuensi idealnya adalah 3-4 hari per minggu.
- Asupan gizi seimbang terutama asupan yang mengandung kalsium seperti susu rendah lemak dua gelas sehari sudah dapat memenuhi kebutuhan akan kalsium. Sumber kalsium lainnya meliputi sayuran berdaun hijau gelap (brokoli, kangkung, rumput laut), ikan salmon, produk kedelai (tahu, tempe, kembang tahu, susu kedelai, susu kambing, kacang kedelai), es krim, yoghurt serta keju
- Berhati-hatilah menggunakan obat yang dapat mengganggu kinerja tulang. Salah satu contohnya adalah obat kortikosteroid yang dapat menekan kerja hormon pengatur pembentukan tulang. Obat lainnya adalah antasida, obat pencahar, cholestiramine, obat diuretik, anti-gout dan beberapa jenis obat anti-rematik yang memiliki efek mengganggu penyerapan kalsium.
- Hindari tirah baring terlalu lama
- Batasi penggunaan garam Garam dapur yang terdiri dari natrium (Na) dan klorida (Cl). Konsumsi natrium (sodium) yang berlebih, baik yang berasal dari garam dapur maupun monosodium glutamat (MSG) atau penyedap masakan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Selain memiliki efek hipertensi, natrium juga berpotensi untuk menghilangkan kalsium dari tubuh. Natrium akan mengeluarkan kalsium dari tubuh melalui urin. Cara menghindari kehilangan kalsium akibat natrium adalah dengan membatasi konsumsinya
Terapi sulih hormon dapat diberikan setelah menopause. Estrogen merupakan hormon yang menurun jumlahnya dalam tubuh apabila wanita mengalami menopause. Hal ini ditengarai sebagai penyebab osteoporosis utama pada wanita. Obat berisi hormon estrogen yang diberikan pada wanita pasca menopause diharapkan dapat mencegah osteoporosis - Cukupi konsumsi vitamin D yang diketahui mampu memelihara kesehatan tulang dengan cara meningkatkan penyerapan kalsium dari sistem pencernaan serta mengurangi pembuangannya melalui ginjal. Dalam bentuk non-aktif, vitamin D banyak terdapat di bawah kulit. Vitamin D akan menjadi aktif dan berfungsi apabila terpapar sinar matahari sebelum jam 9 pagi yang banyak mengandung ultraviolet sekitar 20 menit per hari, minimal 3 kali seminggu sudah cukup untuk membantu produksi vitamin D. Sinar matahari dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan massa tulang
- Bantu dengan obat pencegah dan pengobatan osteoporosis seperti biphosphonat dan testosteron.
Hindari faktor penghambat penyerapan kalsium, seperti : merokok, minum alkohol, soft drink dan kopi yang berlebihan. - Pertimbangkan untuk mengkonsumsi suplemen kalsium jika kesulitan untuk mendapatkan cukup kalsium dari makanan sehari-hari, namun harap berhati-hati karena kelebihan kalsium dalam jangka panjang dapat juga menimbulkan efek samping.
Baca juga: Tips Cara Mencegah Osteoporosis
Kesimpulan dan saran
Osteoporosis merupakan penyakit kronis yang mengakibatkan kerusakan kepadatan tulang, sehingga dapat menyebabkan patah tulang. Wanita lebih rentan terkena penyakit osteoporosis daripada pria terutama saat memasuki menopause. Dampak sosial dan perawatan osteoporosis memerlukan biaya besar serta akan menyita waktu, dana dan tenaga. Secara menyeluruh dapat disimpulkan bahwa osteoporosis dapat menimbulkan kecacatan, yang sangat mengganggu kualitas hidup penderitanya. Untuk itu segeralah cegah dengan mengenali gejala osteoporosis sejak dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar